logo-bglogo-bg-white
  • Home
  • Kategori
    • Motivasi
    • Kisah Inspiratif
    • Bisnis
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami

Airnya Yang Keruh, Atau Dispensernya Yang Berdebu?

6 February 2010Berani GagalMotivasiNo Comments

Sudah dibaca : 240 kali

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Apakah anda pernah berurusan dengan para pemakai ’topi negatif?’ Apapun yang anda katakan, mereka selalu menanggapinya secara negatif. Sekalipun anda membicarakan sesuatu yang positif, dimata mereka tetap saja negatif. Bahkan, sekalipun mengakui bahwa gagasan anda mengandung sisi positif, mereka tetap berdiri disudut pandang negatif. Walhasil, mereka tidak mendapatkan manfaat apapun dari apa yang anda sampaikan. Eh, jangan-jangan; yang memakai topi negatif itu kita sendiri, ya?

Teman saya yang bekerja disebuah perusahaan air minum dalam kemasan bercerita tentang seorang pelanggan yang komplain dengan sangat garang. Sungguh seorang pelanggan yang sadar bahwa ’Customer is King’. Didorong oleh dedikasi, teman saya mengunjungi rumah sang pelanggan untuk menindaklanjuti pengaduannya. Tahap pertama yang dilakukan oleh teman saya adalah memastikan bahwa air minum yang dibelinya memang asli keluaran perusahaannya. Ternyata asli. Jadi, seharusnya air itu mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kualitas air yang dipasarkannya.

Tahap kedua, teman saya menginspeksi tata cara penanganan air tersebut. Termasuk diantaranya kondisi dispenser yang digunakan tuan rumah. Pemeriksaan tidak hanya dibagian yang mudah terlihat, melainkan juga bagian dalamnya. Dan dengan disaksikan oleh tuan rumah, pemeriksaan itu menghasilkan ’beberapa telur kecoa’ dan biangnya sekalian. Sekali lagi, salah satu sifat ’lemah’ manusia muncul. Jika air yang keluar dari dispenser kita kotor, kita berkesimpulan bahwa air yang kita beli kualitasnya buruk. Dan pihak yang harus bertanggungjawab adalah produser air itu.

Dalam banyak situasi, kisah nyata yang diceritakan oleh teman saya itu sangat mirip dengan keseharian kita. Kita cenderung melihat ’keluar’ daripada ’kedalam’. Makanya tidak heran jika ada saja orang-orang yang selalu memandang negatif terhadap pemikiran, gagasan dan pendapat orang lain. Dari sudut pandang ilmu perilaku, hal semacam itu disebut dengan istilah ’judgemental’. Orang dengan sikap ’judgemental’ selalu terfokus kepada kelemahan pendapat orang lain. Sehingga, terhadap apapun yang dikatakan oleh orang lain; dia selalu berusaha menemukan sisi buruknya. Tidak peduli betapa baik dan mumpuninya gagasan seseorang, pasti ada celah untuk diserang. Lagipula, bukankah kita percaya pada dogma ’tidak ada yang sempurna’?

Lho, bukankah kemampuan seseorang untuk menemukan titik lemah adalah salah satu ciri kecerdasan? Itu betul. Karena kemampuan untuk berpikir kritis adalah tanda dari orang-orang yang IQ-nya tinggi. Namun, kita semua tahu, bahwa IQ bukanlah faktor penentu utama dalam mengukur kualitas diri seseorang. Karena, tanpa standar kecerdasan lain, seseorang dengan IQ tinggi hanya mirip mesin hitung. Sederhananya, ’berpikir kritis’ ada di daerah ’kedigdayaan’ IQ, sedangkan ’menemukan cara terbaik untuk ’mengekspresikan’ beda pendapat ada di wilayah ’kearifan’ EQ. Dan untuk membangun interaksi positif manusia butuh kedua-duanya. Makanya, orang-orang yang hanya cerdas IQ tapi rendah EQ, sering dilanda frustrasi karena kegagalannya untuk meraih penerimaan orang lain atas ’kecanggihan’ dirinya.

Tahap ketiga yang dilakukan oleh teman saya adalah menunjukkan cara membersihkan dispenser, dan tips merawatnya agar tetap bersih. Dan setelah dispenser itu dibersihkan, ternyata air yang keluar dari dalamnya juga bersih. Boleh jadi, bukan gagasan atau sumbernya yang bermasalah, melainkan kepala dan hati kita yang berfungsi seperti dispenser itu yang kurang bersih. Sehingga kalau kita bersedia membersihkannya, akan kita temukan kebenaran, dan kejernihan dari gagasan yang datang dari orang lain. Mengapa kita butuh itu? Karena, orang paling cerdas sekalipun tidak mampu menemukan semua solusi. Sehingga, kesediaan kita untuk menerima gagasan dan masukan dari orang lain dengan hati yang bersih menjadi faktor penting. Apakah itu berarti kita harus selalu setuju dengan gagasan orang lain? Tidak juga. Namun, setidak-tidaknya kita bisa bertukar pikiran dengan itikad yang baik, melalui cara yang baik, untuk menemukan solusi terbaik.

Mengapa begitu? Karena, dari sudut pandang ilmu komunikasi, bukan hanya isi atau konten yang harus baik, melainkan juga bagaimana cara menyampaikannya. Jika menerapkan prinsip ini, mungkin kita bisa menghindari konflik yang terjadi karena salah satu pihak merasa benar sendiri. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bersedia membersihkan ’dispenser’ didalam dirinya sendiri. Caranya? Antara lain, (1) Menghargai hak orang lain untuk menyampaikan gagasan, (2) Membuka diri akan kemungkinan kebenaran pihak lain, (3) Menenpuh jalan elegan saat berbeda pendapat, dan (4) Jikapun tidak bisa mencapai kata sepakat, junjung tinggilah norma yang berlaku dimasyarakat.

Mari Berbagi Semangat!

Dadang Kadarusman
“SS-Pro™ Office Communication Strategy” Learning Facilitator
http://www.dadangkadarusman.com/

Catatan Kaki:
Kualitas diri seseorang tidaklah semata-mata dinilai dari kecanggihan hasil pemikirannya. Melainkan juga, melalui cara dia menyampaikannya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 9 =

Artikel Terakhir

  • Do What You Love And Love What You Do
  • 5 Sebab Utama Pengunjung Batal Membeli Produk di Toko Anda
  • Kebun Binatang dan The Power of Kepepet
  • Setiap Orang Memiliki Kisah Hidup
  • Yukka Brodo : Buka Bisnis Sepatu Modalnya Cuma 7 Juta

Berlangganan Artikel

Follow me on Twitter

My Tweets

Sekarang Jam Berapa?

Komentar Terakhir

  • Eko Jalu Santoso on Energi Positif Sukses MuliaGreat..meningkatkan energi positof berarti meningk…
  • wisata di magelang on Jangan Peduli Omongan Orang Selama Anda Di Jalan Yang BenarMenarik gan dan menginspirasi
  • Alvi on Jualan Itu Pakai Ilmu! Jangan Kayak Kebo Asal Nyruduk MeluluSyukron untuk tulisannya mas, sangat bermanfaat se…
  • MaisyaClub.com Bisnis Online Terbaik 2017 on Berikan Solusi Bukan MotivasiTerimakasih,... artikelnya sangat bagus sekali,..…
  • Bambang on 5 Strategi Jitu Membangun Bisnis SendiriThanks buat tulisannya, sangat bermanfaat :) Saya…

Help us to spread the world





Silahkan copy & paste kode banner di dalam box untuk di pasang di website atau blog anda

Terms

  • Boleh mengutip tulisan-tulisan dari blog kami, asal disebutkan sumbernya.
  • Dipersilahkan bagi yang hendak me-link blog kami. Tak perlu minta ijin. Justru kami akan berterima kasih.
My Tweets

Komentar Terakhir

  • Eko Jalu Santoso on Energi Positif Sukses MuliaGreat..meningkatkan energi positof berarti meningk…
  • wisata di magelang on Jangan Peduli Omongan Orang Selama Anda Di Jalan Yang BenarMenarik gan dan menginspirasi
  • Alvi on Jualan Itu Pakai Ilmu! Jangan Kayak Kebo Asal Nyruduk MeluluSyukron untuk tulisannya mas, sangat bermanfaat se…
  • MaisyaClub.com Bisnis Online Terbaik 2017 on Berikan Solusi Bukan MotivasiTerimakasih,... artikelnya sangat bagus sekali,..…
  • Bambang on 5 Strategi Jitu Membangun Bisnis SendiriThanks buat tulisannya, sangat bermanfaat :) Saya…

Berlangganan Artikel

Berani Gagal Award

Donasikan Blog Ini

Copyright © 2006 - 2016, Berani Gagal | Motivate Yourself!
Dev. by Rahardi Creative