

Sudah dibaca : 1244 kali
Walaupun tulisan ini membahas tentang seorang tokoh yang dianggap nabi oleh 3 agama besar di dunia, namun tulisan tidak sama sekali bermaksud membahas agama.
Sejauh ini, menurutku pribadi, tulisan paling mengesankan yg membahas tentang pertempuran keduanya adalah “Facing Your Giants” oleh Max Lucado. Hingga buku “David and Goliath” karya Malcolm Gladwell terbaca olehku.
Gladwell -seperti biasa- melihat dari sisi pandang yg sangat unik. Blink!, The Tipping Point, Outliers, What a Dog Show, dan kini ….David and Goliath. Keunikan ini bisa jadi diterapkan dalam semua bidang kehidupan, termasuk bisnis.
Karena Goliath berukuran raksasa, kebanyakan orang menganggap kemenangan Daud adalah mukjizat. “God still does the impossible”, demikian tulis Lucado.
Sedangkan Gladwell menganggapnya sebagai sebuah “keharusan”. Bagaimana mungkin Daud kalah ketika menerapkan strategi yg benar??
Prajurit pelontar (panah, senapan ataupun katepel) tentu jauh lebih unggul dalam perang jarak jauh dari prajurit infantri.
Kecepatan Daud dalam bergerak juga merupakan poin plus dibanding Goliat yg “lamban” lantaran keberatan baju zirah dan perabotan perang.
Apalagi bukti-bukti menunjang betapa Goliat ternyata mengidap rabun alias tidak jelas penglihatannya.
Apa jadinya jika Daud -karena melihat sosok Goliath yang mengerikan itu- tidak memutuskan untuk ‘mencoba’ melawan raksasa itu? Tentu kisah kemenangan tidak akan bergema dari jaman ke jaman.
Menggelitik menganalisa bagaimana kita mendefinisikan KEKUATAN (keunggulan) dan KELEMAHAN (keterbelakangan). Ternyata definisi kita tentang keduanya sangat terbatas, kaku dan seringkali menyesatkan.
Agak sulit (atau lebih tepatnya : perlu keberanian) untuk memahami bahwa bisa jadi dibalik kekuatan ada KELEMAHAN dan dibalik kelemahan ada KEKUATAN.
Intinya sendiri bukan dikeduanya, namun pendekatan (STRATEGI) kita terhadap sesuatu, terlepas dari apa yang kita definisikan sebagai kelemahan atau kekuatan kita.
Tanpa mengesampingkan peran TUHAN yang Maha Kuasa…Daud menang melawan Goliat lantaran menerapkan strategi yang tepat!
Karena setiap ‘perjuangan’ selalu terdiri dari 2 sisi, yaitu TUHAN dan manusia, dimana kita melakukan apapun yang bisa kita lakukan sementara TUHAN melakukan sisanya 😉
Selama kita masih hidup di dunia, maka ini berlaku tidak hanya dalam kehidupan keagamaan, namun juga dalam setiap bidang kehidupan kita.
(*)
#warm regards,
Made Teddy Artiana, S. Kom, CHt.
___YOGA private instructor.
___IBH certified Hypnotherapist.
___NLP (Neuro Linguistic Programming) Practitioner.