Sudah dibaca : 208 kali
Mari kita sedikit bernostalgia ke jaman Singosari. Pada waktu itu roda sudah ditemukan. Meskipun berbentuk sangat sederhana dan terbuat dari kayu tetapi sudah berfungsi dengan baik. Paling tidak untuk kebutuhan jaman itu. Setelah itu coba kita menengok jaman sekarang.
Anda yang baru menyaksikan Grand Prix F1 di Singapura baik secara langsung maupun lewat TV apalagi Anda adalah penggemar berat F1. Coba Anda lihat roda yang menempel pada mobil-mobil F1. Bentuknya masih bulat kan ? Masih sama dengan roda gerobak jaman Singosari, sama bulatnya dan sama berfungsinya untuk alat transportasi. Tentunya tidak logis membandingkan roda jaman Singosari dengan roda mobil F1.
Tetapi jika kita mau sedikit mencermati roda mobil F1 yang terbuat dari bahan pilihan dengan perhitungan yang sangat rumit sehingga dapat digunakan untuk kecepatan sampai lebih dari 300km/jam tetapi masih memiliki daya cengkeram yang baik pasti Anda akan setuju kalau roda mobil F1 ‘hanyalah’ merupakan penyempurnaan dari roda jaman Singosari dan jaman-jaman sebelumnya. Mau tidak mau dasar dari roda mobil F1 tetaplah roda jaman Singosari tersebut yaitu bulat karena sampai sekarang belum satupun designer kendaraan mau menggunakan roda oval apalagi persegi.
Yang pasti pembuat roda jaman Singosari dulu tidak akan pernah berfikir bahwa nantinya roda harus dibuat untuk kecepatan sampai lebih dari 300km/jam. Kebutuhan jaman itu memang baru seperti itu. Tetapi pada jaman tersebut roda sudah merupakan teknologi yang cukup
hebat.
Mungkin 100 tahun lagi roda F1 jaman sekarang bernasib sama dengan roda jaman Singosari, yaitu dianggap sebagai barang antik. Intinya tidak ada sesuatupun dapat terjadi begitu saja. Semua berproses dari yang paling sederhana dari yang paling kecil kemudian berangsur ada
penyempurnaan di sana-sini.
Bukankah komputer Apple dirakit digarasi ? Bukankah Google dimulai digarasi sebuah rumah kontrakan ? Jadi jika Anda ingin memulai sesuatu segeralah jangan menunggu sempurna. Kesempurnaan adalah suatu malapetaka. Jika Anda sudah menganggap hasil kerja Anda sempurna maka Anda akan berhenti untuk memperbaiki diri.
Anda tidak perlu sempurna untuk memulai tapi Anda harus mulai untuk menjadi sempurna.
Semoaga Terinspirasi
Yoyok
1 comment. Leave new
AKU BARUSAN nonton balap F1..
wuih seru abis.. pas start, Lewis Hamilton dapat posisi pertama. begitu balap dimulai, wiiiiiiiiii
Kimi Räikkönen & Felipe Massa mbuntut di belakangnya persis.
sampe putaran terakhir, Lewis Hamilton terus gas polll, diikuti Kimi Räikkönen dan Felipe Massa.
eh tiba-tiba Kimi Räikkönen mundur selangkah. kayaknya sih sengaja, biar Felipe Massa yang nomor 2. soalnya klasemen sementara kan Lewis Hamilton dan Felipe Massa kejar-kejaran. sesama pembalap Ferrari, Kimi Räikkönen membantu rekannya.
dan….
Lewis Hamilton juara di GP China ini. podium 2 dan 3, secara berurutan adalah Felipe Massa dan Kimi Räikkönen.
regard,
Hidayatullah