Sudah dibaca : 268 kali
It’s Amazing What Your Mind Can Do!!!
Sabtu kemarin saya bersama istri saya menemani anak saya, Shenka, berusia 2.5 tahun, ke dokter untuk disuntik imunisasi. Ada hal yang luar biasa terjadi. Untuk pertama kalinya, Shenka tertawa cekikikan saat di suntik! Saya ulangi, TERTAWA! Saya dan istri saya pandang2an dan ikut tertawa, sementara sang dokter dan perawat yang ada di situ pun ikut tercengang! In fact, that’s the first time ever, I see a child laughing in those kinds of situations!
Sekitar 6 bulan lalu, Shenka masih menangis disuntik. Bahkan pada saat bertemu dokternya pun dia meronta ingin pulang. Kalau mundur 1 tahun lalu, melihat orang berpakaian putih pun dia agak freak out!
Karena merupakan seorang praktisi ‘kekuatan pikiran’, saya coba menelusuri ‘strategi’ yang menarik ini! Saya coba mundur kembali beberapa menit sebelum masuk ke ruangan dokter.
Saat menunggu giliran, yang memang sampai hampir 2 jam, saya berulang kali ‘mengajarkannya’ untuk mengatakan kepada dokter “wah, kok lama, dokter? Shenka sudah tidak sabar nih!” Dia pun dengan enjoy mengulanginya sambil ‘seolah-olah’ protes dan tertawa geli. Saya bermaksud ingin menginterupsi berbagai kemungkinan pemicu ketakutan lamanya, apalagi penuh dengan anak-anak yang menangis. Di NLP disebutnya sebagai ‘pattern interrupt”.
Dan saat masuk ruangan dokter, dia memang mengucapkan ini, sambil tersenyum. Mendengar dia mengucapkan ini pun, dokter kaget sambil tertawa dan menyambutnya dengan ajakan salaman.
Gesture ini dan suasana ini rupanya membuatnya langsung ‘in’. Bahkan pada saat dokter memeriksanya dengan stetoskop (yang dulunya sangat intimidating baginya), saya mengiringi sambil ‘memancing’ bahwa itu seperti kelitikan, dan dia sempat beberapa kali tertawa geli! Kalau dulu dia harus dibaringkan dan dipegang tangan dan kakinya seperti seorang anak bandel yang mau dihukum, sekarang, saya minta dokter melakukannya sambil dia di pangkuan saya. Sambil dia memeluk saya, dia sama sekali tidak terlihat takut melihat dokter dan perawat siap menyuntiknya. Bahkan saat dokter memasukan jarum suntiknya, dia melihat proses itu dari jarum masuk sampai jarum keluar! Sesaat setelah jarum keluar itulah dia tertawa! Saya kira, yang dirasakannya adalah geli, bukan sakit.
Lalu, saya mundur lagi beberapa bulan lalu. Istri saya pernah membelikannya berbagai program computer, termasuk di antaranya adalah mengenai rumah sakit. Saya memang pernah perhatikan bahwa salah satu favoritnya adalah program mengenai rumah sakit! Dimana dia bercanda dengan mamanya dan susternya, mengenai dokter, pasien, sampai soal suntik2an.
This, I know, somehow had re-programmed her mind about doctors and hospitals!
PERUBAHAN ‘pikiran’-nya mengenai rumah sakit pun sudah tampak dari sikapnya sepanjang jalan kami ke rumah sakit. Dia bernyanyi girang dan terus-menerus tertawa! Ditambah dengan berbagai afirmasi positif dari saya dan istri saya, maka REALITA-nya mengenai rumah sakit pun berbeda!
Inti dari sharing saya ini, adalah: begitu asosiasi tentang sesuatu berubah, sikap kita pun berubah. You see, setiap hari kita dijejali berbagai asosiasi tentang sesuatu. Banyak yang kita percayai benar dan kita jalani, tanpa sama sekali peduli bahwa itu sebenarnya malah tidak berguna bagi kita. Saya bahkan sering mendengar orang tua ‘mengancam’ anaknya dengan ucapan seperti ‘kalau nggak makan nanti disuntik dokter lho!’. Dan orang tua seperti ini, juga sebaiknya tidak usah protes kalau anaknya meronta-ronta saat mau disuntik! Toh mereka yang menginstall program dan asosiasi seperti ini?
Pikiran manusia bisa dijejali dengan berbagai program-program berguna, asalkan kita mau!
Saya pernah menyaksikan seorang psikolog (mohon maaf, lupa namanya) di Amerika (bukan penganut NLP) mengobati seorang yang phobia dengan laba-laba, hanya dengan membuat serangkaian program perubahan asosiasi. Salah satunya yang cukup menarik adalah ia memberikan tugas kepada kliennya tersebut membuat ‘scrap book’ dari gambar kartun laba-laba ciptaan sendiri yang lucu-lucu. Saya ingat melihat laba-labanya diberi pita pink, baju polka dot, dll. Dalam waktu 2 minggu, dia berani memegang seekor tarantula raksasa hidup di tangannya dan mengelusnya! Amazing, isn’t it?
Dan, untuk Shenka, sebagai ‘ANCHOR’, saat keluar dari pintu ruangan dokter, saya memberikan afirmasi “Dokternya baik yach?” Dan saat dia mengucapkan sendiri dari mulutnya “Dokternya BAIK!”, saya tahu, bahwa untuk kembali lagi ke sana, she will be fine! Untuk memperkuatnya, atau ‘menumupuk’ afirmasi-nya, sepanjang jalan sampai di rumah pun saya terus mengajaknya bicara betapa dokternya baik dan suntiknya geli.
It’s AMAZING what your MIND can do! You only need to know HOW to USE IT to your BENEFIT!
Oleh: Hingdranata Nikolay