Sudah dibaca : 308 kali
Kemarin Sore, iseng-iseng aku jalan-jalan ke Gramedia … tappp… ada satu buku yang sangat menarik perhatian Bukan karena judulnya tapi ada text kecil di covernya yang tertulis :
“Pancinglah Rejeki Dengan Memberi … Ali Bin Abi Thalib”
Yahh betul … siapkan kail dan umpan untuk memancing rejeki… Kailnya adalah kemauan dan kesabaran, umpannya adalah senyum dan keikhlasan
Ustadz Yusuf Mansyur bercerita:
“Ada seseorang yang sedang mendapatkan kesusahan terlilit hutang Rp 30 Juta, mengadu dan mengeluh kepada salah satu staff beliau, dianjurkan untuk bershodaqoh / memberi. Karena sama sekali tidak ada uang tersisa, maka dijuallah jam tangan yang ditangan. Dan hasil penjualannya di berikan kepada fakir miskin”
Aneh yah… sedang terlilit hutang kok malah disuruh memberi … “Ternyata begitu anjuran itu dijalankan sorenya dapat SMS dari saudaranya yang dari Taiwan, bahwa sudah transfer Rp 30 Juta”
Tapi ingat jangan pernah berniat memberi seperti berdagang, sehingga setiap memberi maka sekedar berharap return dari pemberian itu.
Kenikmatan memancing rejeki tidak seperti itu. Dalam setiap nasi bungkus yang kita berikan, dalam setiap keping uang receh yang kita berikan adalah satu langkah mendekatkan diri kepada Tuhan. Adalah tabungan energi positif yang bertambah dan bertambah.
Ketika keikhlasan dan kesabaran sudah menjadi landasannya. Percayalah tidak ada pemberian yang sia-sia. Dan tabungan energi positif anda tidak berbanding lurus dengan jumlah atau harga pemberian anda, tapi sebanding dengan keihlasan dan kesabaran diri anda dalam menikmati pemberian itu.
Betul loh…, dalam pemberian yang ikhlas si penerima dan pemberi… semua menikmati keindahannya.
Siapkan kail dan umpan, tebarkan keseliling tanpa memilih, dan berharap kembali. Biarkan tabungan energi positif ini cair pada waktunya. Dan percayalah kadang ada bonus yang tidak terduga.
Catatan: sebenarnya tertulis di buku “Pancinglah Rejeki dengan Shodaqoh”, karena pertimbangan tertentu penulis merubahnya menjadi “Pancinglah Rejeki dengan Memberi”
Best Regards
Supriyadi
From The Spirit Of Java “Solo