Sudah dibaca : 468 kali
Pagi itu metro mini yang Mas Bejo tumpangi memutar cukup jauh dari rute yang seharusnya, karenanya mobil itu sudah penuh penumpang sehingga sepanjang jalan tidak perlu mencari penumpang. Sopir dan keneknya terlihat senang dan bangga dengan kondisi tersebut. Setiap mendahului metro mini rute sama sang kenek terlihat seperti mengejek temannya. Satu, dua , tiga bahkan mungkin sepuluh metro mini yang dia ejek. Yang diejek terlihat hanya diam saja. Mas Bejo hanya merenung dan bertanya dalam hati, kenapa mesti melakukan itu. Tapi Mas Bejo berprasangka baik mungkin itulah wujud kegembiraan sang kenek atau cara meluapkan kegembiraan.
Prittt….. metro mini tersebut distop Polisi. Ternyata metromini tersebut telah menurunkan penumpang/berhenti pada tempat yang dilarang. Dengan tidak bersemangat sang sopir memberikan “surat-surat kendaraan” yang nampaknya sudah dipersiapkan. Sejak saat itu sang kenek dan sang sopir lebih banyak terdiam. Mungkin yang terbayang adalah pendapatan pagi itu sudah harus dikurangi dengan sejumlah uang yang dilampirkan pada “surat-surat kendaraan” yang tadi diberikan pada Polisi. Atau barangkali sedang menyesali pelanggaran lalin yang telah dilakukan. Atau mungkin juga sedang menyesali kesombongan dan ejekan yang telah dia lakukan.
Sopir dan kernek tersebut “beruntung” karena mereka langsung “ditegur” oleh Alloh swt.
Begitulah dalam kehidupan sehari-hari sering kita merasa “di atas” orang lain, entah karena prestasi kita, entah karena harta kita, entah karena kecantikan dan ketampanan kita, entah karena kecakapan dan gelar kita, entah karena jabatan kita, atau karena sesuatu yang kita miliki lebih baik dari yang dimiliki orang lain. Padahal kita ini sekedar makhluk, kita bukanlah pemilik sesungguhnya, kita hanya dikasih kesempatan untuk memanfaatkan dan pemilik yang sesungguhnya adalah Al Kholiq yaitu Allah swt. Karenanya kita nanti harus mempertanggungjawabkan kepada Allah swt. Terus kalau mau sombong modalnya apa?
Sungguh yang berhak memakai “baju” sombong adalah hanya Allah Swt, karena Dia-lah pemilik segala sesuatu.
Ketika sombong melekat pada diri kita, efeknya adalah kita akan merasa lebih baik dari yang lain, kita akan menyepelekan orang lain dan ujungnya mengingkari perintah AllahSwt.
Yaa Allah jauhkanlah kami dari sifat sombong dan sifat-sifat jelek lainnya. Amiin
big sugeng
http://big-sugeng.blogspot.com
1 comment. Leave new
Makasih yaa tulisannya ok