Sudah dibaca : 584 kali
Kehadiran si Sinchan yang sudah terkenal sebagai the troubel maker tidak begitu diharapkan oleh teman-temannya dan lingkungan disekitarnya, sebab setiap Sinchan hadir maka kekacauan demi kekacauan akan terjadi, mengingat karakter Sinchan sering mencari masalah makanya sampai dijuluki si pencari masalah. Berbeda dengan Suneo temannya Nobita yang suka dan pandai membuat alasan, sehingga kecerdasannya digunakan untuk membuat alasan demi alasan ketika menghadapi berbagai macam situasi, termasuk ketika sedang kepepet maka Suneo akan semakin cerdas dalam membuat alasan. Makanya Suneo terkenal dengan sebutan si pencari alasan. Berbeda dengan Doraemon yang setiap kali ada selalu mencoba mencari solusi, kemampuannya digunakan untuk mencari solusi dan mengatasi segala macam masalah yang dihadapinya, makanya Doraemon dikenal sebagai si pencari solusi yang kehadirannya diharapkan banyak teman-temannya.
Pengalaman mengisi training, mengikuti meeting dan forum diskusi semakin membuat saya tertawa pada diri sendiri, ternyata dari karakter-karakter film kartun yang sering ditonton oleh anak-anak saya, maka saya akan semakin mudah menyimpulkan beberapa karakter dalam kehidupan sehari-hari. Contoh karakter Sinchan, Suneo dan Doraemon sering terbayang oleh saya ketika training sedang berlanjut maupun ketika meeting sedang berlanjut. Walaupun meeting tersebut didukung oleh data-data yang lengkap, alat multimedia yang lengkap dan pendekatan ilmiyah, kok ujung-ujungnya saya hanya menyimpulkan tiga karakter yaitu karakter si pencari masalah, karakter si pencari alasan dan karakter si pencari solusi.
Tentu saja dalam sebuah meeting ketiga karakter tersebut sama-sama jago dalam communication skill dan dalam human relationship skill / inter personal skill, namun yang membedakan adalah semangatnya, yah dari semangat tersebut bisa dibaca, apakah dia si pencari masalah, si pencari alasan atau si pencari solusi. Bersyukurlah kalau team kita terdiri dari beberapa orang yang mempunyai semangat si pencari solusi, maka segala macam persoalan akan bisa dicarikan solusinya. Sehingga brainstorming dalam upaya-upaya memecahkan masalah (problem solving) menuju suatu perbaikan yang berarti. Bagi saya sepandai apapun dia berkomunikasi, sepandai apapun dia mampu mempengaruhi banyak orang jika yang keluar dari mulutnya hanya 1001 alasan, maka perbaikan-perbaikan / perubahan-perubahan tidak akan banyak berarti, walapun alasan-alasannya tersebut sangat masuk akal.
Salam Hangat,
Adib M
www.oiozon.co.cc